Tren kuliner tradisional yang digemari generasi Z saat ini memang sedang menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta makanan. Dari sate ayam hingga nasi goreng, makanan tradisional Indonesia kembali mendapat perhatian yang besar dari generasi muda. Menariknya, tren ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di mancanegara.
Menurut Chef Vindex Tengker, kuliner tradisional memiliki cita rasa yang khas dan mengingatkan kita akan kenangan masa kecil. “Generasi Z saat ini lebih menghargai warisan kuliner nenek moyang mereka. Mereka mencari makanan yang autentik dan memiliki cerita di baliknya,” ujar Chef Vindex.
Salah satu contoh tren kuliner tradisional yang digemari generasi Z adalah martabak manis. Martabak yang biasanya dianggap sebagai makanan khas bulan Ramadan kini menjadi favorit di kalangan anak muda. Menurut penelitian dari Food and Beverage Indonesia, penjualan martabak manis meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kawasan perkotaan.
Selain itu, sate ayam juga menjadi salah satu makanan tradisional yang digemari generasi Z. Menurut Restu Wibowo, seorang food blogger, sate ayam memiliki rasa yang gurih dan tekstur daging yang lembut. “Sate ayam menjadi pilihan favorit para anak muda karena selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau,” ujar Restu.
Tidak hanya makanan berat, makanan ringan tradisional juga mulai diminati oleh generasi Z. Contohnya adalah tempe goreng dan tahu goreng. Menurut Rina Susanti, seorang food vlogger, tempe goreng dan tahu goreng memiliki cita rasa yang unik dan cocok dijadikan camilan sehari-hari. “Generasi Z saat ini mencari makanan yang sehat dan praktis, serta memiliki rasa yang otentik. Makanan tradisional seperti tempe goreng dan tahu goreng menjadi pilihan yang tepat untuk mereka,” ujar Rina.
Dengan semakin berkembangnya tren kuliner tradisional, diharapkan warisan kuliner Indonesia tetap terjaga dan tidak hilang ditelan arus globalisasi. Generasi Z diharapkan dapat menjadi agen pemeliharaan dan pengembangan kuliner tradisional untuk generasi mendatang. Sehingga, makanan-makanan tradisional Indonesia tetap bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.